Pages

Minggu, 14 April 2013

Islam Bagiku


Setiap orang di dunia ini diciptakan mempunyai cara pandang masing-masing, setiap orang punya cara tersendiri untuk memahami sesuatu. Perbedaan ini diantara banyak hal yang menjadikan setiap orang harus mempunyai pendapat dan sensasi yang berbeda pada suatu hal yang sama.
Contoh gampangnya “Buku”, bagi anak SD, buku hanya merupakan sesuatu beban yang harus diselesaikan untuk dipelajari, bagi anak SMA, buku mulai mempunyai daya Tarik tersendiri dengan banyaknya model buku yang ia temui, berbeda lagi bagi anak kuliahan, buku merupakan teman mengisi waktu luang, berbeda lagi jika ditanyakan ke masyarakat umum, buku bias jadi suatu yang menjengkelkan. Ketika saya memberi contoh ini pun masih merupakan salah satu contoh dari perbedaan cara pandang itu sendiri, Karena tiap orang mempunyai cara pandang masing-masing terhadap sesuatu yang ia temui.
Ada banyak hal yang menjadikan orang memiliki cara pandang yang berbeda beda. Di antaranya adalah, seberapa banyak buku bacaan seseorang, seberapa banyak interaksi seseorang dengan lingkungannya, seberapa banyak masalah yang telah dialaminya, seberapa banyak tempat yang telah dikunjunginya dan alasan-alasan lain baik internal maupun eksternal.
Dulu waktu saya MI, Saya beranggapan bahwa Orang baik akan masuk Surga dan Orang Jahat akan masuk Neraka. Hidupku dibayang-bayangi oleh posisi antara surge dan neraka.
Waktu saya MTs, saya beranggapan bahwa jika kita mentaati orang tua dan menghormatinya, kita akan benar-benar menjadi orang yang mulia di dunia dan di akhirat.
Waktu saya MA, karena banyaknya pengetahuan yang masuk silih berganti, menjadikanku beranggapan bahwa Islam adalah Agama yang penuh dengan Ilmu pengetahuan.
Waktu S1, Saya menganggap Islam adalah agama yang sangat berpihak kepada semua kalangan, tidak ada diskriminasi, mungkin karena dosen-dosenku waktu itu adalah para Ilmuan yang sangat menghormati perbedaan.
Sekarang, saya beranggapan bahwa Islam adalah Rahmat, Perdamaian. Dan Islam adalah perdamaian itu sendiri, tidak seorangpun memeluk Islam kecuali dia berada dalam kedamaian, hati, Fikiran, Jiwa, Raga dan lingkungan.
Semoga keislaman kita bukan keislaman klaim, tapi keislaman utuh, penyerahan diri kepadanya dengan usaha semaksimal mungkin mendamaikan jiwa untuk bisa bertemu dengannya dalam segala perbuatan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar