Seperti biasa
Aku hanya ditemani suara tanpa rupa
Seperti biasa
Aku hanya duduk di depan komputer yang tak bernyawa
Entah berapa lama
Malamku kuhabiskan seperti ini
Entah berapa lama
aku akan terus menangis dalam kesedihan ini
Kesedihan yang sepertinya
akan terus muncul di setiap harinya
Bukan karena ditinggal kekasih
Bukan pula karena ditolak sang dikasih
Kesedihan akibat rasa sesal yang kuarasa
Penyesalan akibat kelakuanku yang tidak tentu
Penyasalan akibat moralitasku yang buntu
Penyesalan akibat hatiku yang seperti telah beku
Namun aku tahu penyesalan hanyalah semu
Penyesalan tak ada guna tanpa laku
Laku yang mampu merubah masa depanku
Dengan mengambil pelajaran dari kesalahan-kesalahanku
Mengambil pelajaran dari kealpaan-kealpaanku
Aku malu
Sungguh aku malu pada Rabb-ku
Namun tak tahu kemana akan kutaruh mukaku
Karena Dia adalah Dzat yang Maha Tahu
Namun aku juga tahu
Dia adalah Sang Pemberi Ampun
Maka anugerahkanlah kepada hamba-Mu
Hamba-Mu yang tak tahu malu
Ampunan-Mu yang tak pandang bulu
kecuali kepada penyekutu-MU....
keren puisinya ustadz
BalasHapusbsa mengingatkan sya
He. . He. . He. .
BalasHapusMaaf mb cici, sms pyn kmrn blm tk bls, coz smsny bru msk pginy. . Malamy hpku udh kehbisan btre. .