Pages

Kamis, 15 Maret 2012

Kaidah-kaidah Tafsir dan Metode Tafsir

A.      Penggunaan Dlomir
Pada dasarnya Dlomir sering digunakan mempersingkat kata, dia berfungsi menggantikan penyebutan kata-kata yang banyak dan menempati kata-kata itu secara sempurna, tanpa merubah makna dan tanpa pengulangan.
Misal dlomir هم pada ayat أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا, dlomir هم ini telah mnggantikan dua puluh  kata, yaitu :
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
Macam-macam marji’ dlomir yang umum digunakan dalam Al-Qur’an, diantaranya:
1)      Marji’ dlomir yang jatuh sebelum Dlomirnya dan sesuai lafadz dan waqi’nya, seperti: وَنَادَى نُوحٌ ابْنَهُ
2)      Marji’ Dlomir yang jatuh seblum dlomir dan sesuai dengan kandungannya, seperti : أَلَّا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى
Macam-macam Marji’ dlomir yang kadang-kadang ditemukan dalam Al-Qur’an, diantaranya:
1)      Jatuh tepat sesudah dlomir, seoerti : قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
2)      Jatuh sesudah Dlomir namun tidak langsung, seperti : فَأَوْجَسَ فِي نَفْسِهِ خِيفَةً مُوسَى
3)      Marji’ dlomir tidak disebutkan, tetapi sudah bisa dipahami secara pasti, seperti فَلَوْلا إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ
4)      Marji’ dlomir tidak disebutkan, tetapi bisa difaham melalui konteks kalimat, seperti : كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ
5)      Marji’ dlamir hanya lafadznya bukan maknanya, seperti: وَمَا يُعَمَّرُ مِنْ مُعَمَّرٍ وَلا يُنْقَصُ مِنْ عُمُرِهِ
6)      Marji’ dlomir hanya makna bukan lafalnya, seperti: قُلِ اللَّهُ يُفْتِيكُمْ فِي الْكَلالَةِ إِنِ امْرُؤٌ هَلَكَ لَيْسَ لَهُ وَلَدٌ وَلَهُ أُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَ وَهُوَ يَرِثُهَا إِنْ لَمْ يَكُنْ لَهَا وَلَدٌ فَإِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ
7)      Marji’ dlomir  berupa khobar dari Dlomirnya, seperti: إِنْ هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا
8)      Dlomirnya Mutsanna, tapi marji’ dlomirnya adalah pilihan antara dua, seperti : يَخْرُجُ مِنْهُمَا اللُّؤْلُؤُ وَالْمَرْجَانُ
9)      Marji’ Dlomir berhubungan erat kata yang berdlomir, seperti : لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَاهَا
10)   Marji’ dlomir berupa lafadz dan Marji’ Dlomir berupa makna digunakan sekaligus, seperti : وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ
B.      Tankir
Fungsi tankir, diantaranya:
1)      Menunjukkan arti Satu, seperti: وََجَاءَ رَجُلٌ مِنْ أَقْصَى الْمَدِينَةِ يَسْعَى
2)      Menunjukkan macam, seperti: وَلَتَجِدَنَّهُمْ أَحْرَصَ النَّاسِ عَلَى حَيَاةٍ
3)      Menunjukkan macam dan makna sekaligus, seperti: وَاللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِنْ مَاءٍ
4)      Mengagungkan (membesarkan atau memulyakan), seperti: فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنَ اللَّهِ
5)      Menunjukkan arti banyak, seperti: إِنَّ لَنَا لَأَجْرًا
6)      Menunjukkan makna Keagungan dan banyak sekaligus, seperti: وَإِنْ يُكَذِّبُوكَ فَقَدْ كُذِّبَتْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ
7)      Meremehkan, seperti: مِنْ أَيِّ شَيْءٍ خَلَقَهُ
8)      Menunjuukkan sedikit, seperti: وَعَدَ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ أَكْبَرُ
C.      Ta’rif
Ta’rif dalam al-qur’an bermacam-macam dan juga mempunyai fungsi masing-masing:
1)      Dlomir, sesuai keadaan, baik mutakallim, mukhotob maupun ghaib
2)      Nama (‘Alam)
a)      Menyatakan (memastikan) pemilik nama itu kepada pendengar dengan menyebutkan nama khasnya, seperti: قل هو الله أحد
b)      Memulyakan, seperti: كُلُّ الطَّعَامِ كَانَ حِلًّا لِبَنِي إِسْرَائِيلَ إِلَّا مَا حَرَّمَ إِسْرَائِيلُ
c)       Merendahkan, seperti: تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ
3)      Isyaroh
a)      Menunjukkan posisi musyar ilaihnya dekat, seperti: هَذَا خَلْقُ اللَّهِ فَأَرُونِي مَاذَا خَلَقَ الَّذِينَ مِنْ دُونِهِ
b)      Menunjukkan bahwa Musyar Ilaihnya jauh, seperti: وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
c)       Merendahkan, dengan menggunakan Isim Isyaroh yang bermakna dekat, seperti: وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ
d)      Memulyakan, dengan menggunakan Isim Isyaroh yang bermakna jauh, seperti: ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيه
e)      Menegaskan bahwa Musyar Ilaih sangat layak sesuatu yang disebutkan sesudahnya, seperti: أُوْلَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
4)      Maushul
a)      Tidak pantas disebut namanya, baik karena merendahkan atau karena menutupinya atau karena sesuatu yang lain, seperti: وَالَّذِي قَالَ لِوَالِدَيْهِ أُفٍّ لَكُمَا, atau وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَنْ نَفْسِهِ
b)      Menunjukkan arti Umum, seperti: وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا
c)       Meringkas, seperti: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَكُونُوا كَالَّذِينَ آذَوْا مُوسَى فَبَرَّأَهُ اللَّهُ مِمَّا قَالُوا
5)       Al
a)      Menununjukkan sesuatu yang telah diketahui karena telah disebutkan, sepertI: مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ
b)      Menunjukkan sesuatu yang sudah diketahui menurut akal, seperti: لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ
c)       Menunjukkan sesuatu yang diketahui bersamaan dengan kejadian tersebut, seperti: الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ
d)      Mencakup semua satuan atau individu, fungsi ini diketahui dengan adanya pengecualian yang jatuh sesudahnya, seperti:      إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ
e)      Mencakup semua keistimewaan suatu hal atau satuan, seperti: ذَلِكَ الْكِتَابُ
f)       Menerangkan Esensi, Hakika dan Jenis, seperti: وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ
Pengulangan Kata
1)      Jika keduanya Ma’rifat, maka pada umumnya yang dimaksud dari kata kedua adalah yang pertama, seperti: اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ, صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ
2)      Jika keduanya Nakiroh, maka pada umumnya maksud dari kata yang kedua berbeda dengan yang pertama, seperti: اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً
3)      Jika pertama Nakiroh dan kedua Ma’rifat, maka yang dimaksud dari yang kedua adalah yang pertama, sepert: كَمَا أَرْسَلْنَا إِلَى فِرْعَوْنَ رَسُولًا, فَعَصَى فِرْعَوْنُ الرَّسُولَ
4)      Jika pertama ma’rifat dan ke dua nakiroh, maka tergantung Qarinah, terkadang keduanya berbeda, seperti: وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ يُقْسِمُ الْمُجْرِمُونَ مَا لَبِثُوا غَيْرَ سَاعَةٍ , dan terkadang sama, seperti: وَلَقَدْ ضَرَبْنَا لِلنَّاسِ فِي هَذَا الْقُرْآنِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ, قُرْآنًا عَرَبِيًّا

Tidak ada komentar:

Posting Komentar