BADAL
Badal
Adalah Lafadz yang mengikuti I’rob dari Lafadz sebelumnya tanpa huruf Athaf.
Badal
dibagi menjadi 4, yaitu:
1.
Kull
Min Kull, yaitu: antara Badal dan Mubdal
Minhunya sama atau satu arti
Contoh : جَاءَ أخُوكَ مُحَمَّدٌ
2.
Ba’dh
Min Kull, yaitu: Badal yang terdiri dari
sebagian dari Mubdal Minhunya.
Contoh : أَكَلتُ المَوزَ ثُلُثَهُ
3.
Isytimal, yaitu: Badal yang mengandung hubungan erat dengan Mubdal Minhunya
dan bukan Kulliyah atau Juz’iyah.
Contoh : أعجَبَنِى مُحَمَّدٌ عِلْمُهُ
4.
Mubayin, dibagi menjadi 3, yaitu:
a.
Ghalath, yaitu karena kesalahan, sehingga yang dimaksud dari Mutakallim
adalah Badalnya.
Contoh : رَأيتُ زَيْدً الفَرَسَ
b.
Nisyan, yaitu karena Lupa, sehingga yang dimaksud dari Mutakallim adalah
Badalnya.
Contoh : سَافَرَ مُحَمَّدٌ إِلَى مِصْرَ مَكَّةَ
c.
Idhrob, yaitu karena ralat atau perpindahan dari Mubdal Minhu ke Badalnya.
(perbedaannya dengan Ghalat dan Nisyan adalah : jika Idhrab, maka Mubdal Minhu
dan Badalnya disengaja)
Contoh : خُذْ القَلَمَ الوَرَقَةَ
Ket
:
-
Badal ini harus
mengandung dlomir yang kembali kepada Mubdal Minhunya, baik didlohirkan atau
ditakdirkan.
-
Badal
Boleh terdiri dari Fi’il, dengan syarat Mubdal Minhunya juga berasal dari Fi’il
Contoh : وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا يُضَاعَفْ
لَهُ العَذَابُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar