Pages

Selasa, 23 Maret 2010

Sakit Gigi Bisa Sembuh Sendiri?

Oleh: drg. Martha Mozartha
Bukan tidak ada alasan Alm. Meggy Z mengatakan lebih baik sakit hati
daripada sakit gigi di dalam lirik salah satu lagu hitsnya. Siapa yang tidak kelimpungan jika sudah sakit gigi, begini salah begitu salah.
Banyak mitos-mitos maupun tips-tips untuk mengatasi sakit gigi yang tersebar dari mulut ke mulut. Ada yang benar, tapi tidak sedikit juga yang menjerumuskan. Semua ini akibat dari profesi dokter gigi yang masih dianggap menakutkan, dan adanya anggapan bahwa ke dokter gigi pasti sakit. Oleh karena itu perlu diluruskan pemahaman yang salah tentang cara mengatasi sakit gigi, terutama bila informasi tersebut tidak akurat dan tanpa ada landasan yang kuat dari aspek medis.
Pertama-tama perlu dicamkan, sakit gigi tidak selesai dengan hanya mengkonsumsi “pain killer”. Sakit gigi disebabkan oleh infeksi bakteri, dan obat penghilang rasa sakit (analgesik) tidak membunuh bakteri namun hanya dapat membantu meredakan rasa sakit yang menyertai infeksi gigi. Itupun hanya bersifat sementara, setelah reaksi obatnya hilang bisa jadi gigi yang bersangkutan sakit lagi bahkan bisa lebih sakit dari sebelumnya. Atau jika obat analgesik terus menerus jadi andalan tiap kali sakit gigi datang sedangkan gigi tidak dirawat, lama-lama persyarafan gigi akan rusak dan mati (gigi menjadi non-vital).
Jadi, sakit gigi tetap membutuhkan perawatan pada gigi yang bersangkutan, yang disebut perawatan saluran akar (nama lainnya adalah perawatan syaraf, atau endodontic treatment). Bila perlu, dokter gigi akan meresepkan obat antibiotik dan obat penghilang rasa sakit untuk mempercepat penyembuhan.
Namun serangan sakit gigi datang tanpa kenal waktu. Jika Anda terserang sakit gigi yang luar biasa tapi belum bisa saat itu juga berobat ke dokter gigi, maka langkah berikut dapat dicoba untuk meredakan sakit gigi Anda,sementara waktu sebelum jadwal kunjungan Anda ke dokter gigi:
  • Minum obat analgesik yang dapat dibeli secara bebas di apotik, namun obat aspirin tidak boleh diberikan kepada anak-anak karena dapat menimbulkan komplikasi.
  • Berkumur dengan air garam hangat, dengan melarutkan garam dalam segelas air hangat.
  • Jangan mengkonsumsi makanan atau minuman yang manis, panas atau dingin maupun yang pedas karena bisa mengiritasi gigi dan semakin menimbulkan rasa sakit
  • Jika Anda memiliki minyak cengkeh, basahi kapas steril  yang digulung kecil dengan minyak tersebut, peras kapas untuk membuang kelebihan minyak, lalu masukkan kapas ke dalam lubang gigi yang sedang sakit. Cengkeh mengandung zat eugenol yang banyak dipakai dalam kedokteran gigi. Zat eugenol bersifat sebagai antiseptik dan anestetik lokal, namun hati-hati dalam pemakaiannya sebab dapat terasa panas dan perih bila terkena jaringan lunak.
Yang tidak disarankan untuk dilakukan diantaranya:
  • Membeli dan mengkonsumsi obat antibiotik secara sembarangan tanpa resep dokter, karena beresiko untuk terjadi efek samping atau bahkan komplikasi jika penggunaan tidak tepat.
  • Memasukkan sembarang obat (misalnya puyer, apalagi obat luar yang tidak aman untuk diminum)  atau minyak-minyak lainnya ke dalam lubang gigi yang sedang sakit, karena bukan hanya belum terbukti keefektifannya, cara ini juga berpotensi untuk mengiritasi bahkan mematikan syaraf gigi.
  • Berobat ke tukang gigi yang jelas tidak memiliki izin praktek resmi dan tidak memiliki kompetensi dalam merawat pasien, terlebih perawatan yang diberikan seringkali berupa jalan pintas yang malah dapat merugikan pasien di kemudian hari.
Sekali lagi perlu diingat, tips diatas belum tentu manjur bagi semua orang dan bisa jadi masih tetap terasa sakit. Oleh sebab itu meski sudah dibantu dengan obat analgesik, gigi tetap harus dirawat oleh dokter gigi yang kompeten.[](MM)

diambil dari Admin Klikdokter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar